Coba Ikutan Aja Dech....

Jumat, 25 Juni 2010

Menjadi Dewasa

Menjadi Dewasa

Judul ini selalu menjadi tema refleksi saya setiap tahun setiap hari bahkan setiap detik! Saya merasa proses menjadi manusia dewasa itu terjadi setiap saat dan tidak akan berhenti. Dan di tahun ini saya sudah menginjak usia yang tidak bisa disebut remaja atau anak kecil. Saat bertambahnya umur saya ini, saya berdoa dan memohon pada sang pencipta supaya saya menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dimana saya selalu bersyukur dan sering berbenah diri.

Istilah menjadi dewasa sendiri sering menjadi pertanyaan pribadi saya. Bagaimana sih ciri orang dewasa itu atau bagaimana sih mencintai dengan cara dewasa? Pertanyaan ini selalu muncul kalau saya lagi bermasalah dengan sekitar saya atau lagi kangen sama pacar (ehem). Sebagai bahan pemikiran dan inspirasi saya nulis ini seperti biasa saya browsing kiri kanan, baca majalah cewek di rubrik relationship sampe nanya orang. Niat banget ya … tepatnya sih lebay hahaha. Tapi memang saya adalah orang yang senang menulis hasil olah pikir saya hahaha. Hasil olahraga ga mungkin, secara diet selalu gagal hahahaha. Disini saya mau berbagi aja apa yang saya maknai sebagai sebuah sikap dewasa, yang pasti bukan dari masalah usia tapi cara berpikir dan bersikap ^_^
Tingkat kedewasaan seseorang enggak selalu sesuai dengan usianya. Mereka yang lebih tua belum tentu lebih dewasa. Nah menurut sumber yang saya baca (http:kompas.com), ada beberapa aspek yang menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang :

1. Intelektual
Dibilang dewasa itu dilihat dari kemampuan kita membentuk pendirian. Ga plin plan! Artinya, kita punya pendirian atau prinsip yang jelas sehingga tidak mudah bingung dalam bersikap. Menerima pendapat orang lain boleh tetapi lebih baik mengambil keputusan sendiri dengan tegas dan bebas. Intinya sih berpikirlah masak-masak sebelum memutuskan sesuatu.
2. Emosional
Ini yang paling terlihat dari seseorang. Klo kita mampu mengendalikan emosi, masalah apapun yang sedang kita alami, dapat dihadapi dengan baik tanpa rasa takut dan gelisah. Mengontrol emosi sangat perlu supaya tidak merugikan orang lain. Males banget khan kalo orang mencap kita emosian dan akhirnya ditinggalkan!
3. Sosial
Segi sosial ini terlihat dari keterbukaan terhadap orang lain. Kita selalu berhasil membuat persahabatan. Tidak bergantung kepada siapa pun, tapi bukan berarti kita tidak butuh orang lain. Kita bisa menyesuaikan diri dan hormat dengan hukum, kebiasaan, dan adat-istiadat masyarakat di mana pun kita berada. Intinya adalah berpikir positif terhadap setiap orang dan rendah diri.
4. Moral
Umumnya semakin dewasa diri kita, akan semakin mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Maksudnya tingkat egois kita dapat ditekan karena kita merasa kita ga sendiri di dunia ini. Semakin tinggi moral kita semakin kita menghargai sesama.
5. Spiritual
Ini nih yang paling penting! Kedewasaan dari segi ini bisa dilihat dari cara berkeyakinan yang tidak sempit. Kita mampu bergaul dan membina hubungan baik dengan orang- orang yang keyakinannya berbeda dari diri kita. Kalau sudah mencapai hal itu, kita mampu mencintai orang lain tanpa batas-batas agama, ras, suku, atau golongan. Dan paling penting selalu menomorsatukan perasaan dan hati kita buat yang diatas alias Tuhan kita. Semakin dewasa semakin inget sama Tuhan hehe. Secara umur berkurang.
Lalu, apakah seseorang yang disebut dewasa kemudian meninggalkan segala bentuk keceriaan, kegembiraan, dan kegairahan hidup? Tentu saja tidak. Orang dewasa tidak harus selalu bersikap serius. Adakalanya orang dewasa juga bersikap jahil dan senang bercanda untuk memecah kebekuan atau menurunkan ketegangan. Ya iyalah udah ga jaman lagi menyelesaikan masalah pake emosi. Kalo emang masalahnya bikin emosi ya coba selesaikan dengan kepala dingin. Kalo saya bilang sih kalo menghadapi orang yang menyebalkan tidak perlu pake kekerasan tapi bersikaplah secara elegan! Marah-marah bikin capek dan tambah tua ni muka! Wekkks ga mauuuuuu!
Itu khan secara umum. Nah pertanyaan yang selalu saya pikirin adalah bagaiaman sih cinta yang dewasa itu? Maklum saat ini saya pacaran dan sempat memikirkan hal-hal yang buruk. Saya sangat khawatir dianggap tidak dewasa karena saya hobi kelayapan dan maen kayak anak kecil. Maen bola aja dijabanin. Kadang saya merasa saya juga manja. Tetapi saya juga seorang cewek yang bisa dibilang berani dan mandiri. Saya juga ga cemburuan tuh tapi saya ga cuek sama pasangan. Deangan saling membebaskan dalam beraktivitas saya pikir itu sudah cukup. Ternyata tidak. Masalah komunikasi paling sering mencerminkan ketidakdewasaan saya. Misalnya sering sensi kalo lagi capek dan bermasalah di kantor atau di manapun. Jadinya bentrok sama pacar dan sahabat. Dari situ saya pikir-pikir lagi sebenarnya dewasa itu jika kita bisa memahami keadaan dan pemikiran orang lain. Win-win solution lah dalam suatu hubungan. Untuk meyakinkan lagi, saya baca-baca majalah wanita dan browsing di internet hahaha.
Sering kali kita berpikir she is the one, ato he is the one.. tapi kita ga mengerti bagaimana berhubungan yang baik. Nah menurut tulisan yang saya baca di forumbebas.com, ini nih bedanya orang pacaran dewasa sama yang nggak.

ABG:
A:Sayang, kamu kok ga pernah ngertiin aku sih?
B:Apaan sih? org aku selalu ngertiin kamu kok sayang…
A:ENGGAK!! KAMU TUH GA NGERTI AKU!!
B:………………..

dst…

DEWASA:
Ce:Sayang, kamu mau baju yg mana? aku mau beli baju nih buat kamu… Aku kirim via mms yah ^ ^
Co:aduh, ga usa lah sayang, tapi yg ini bole lah.. hahahahahahaha!! ^ ^
Ce:Sayang ada2 aja nih… Hihihihihihi..
Begitu saya baca ini, baru saya mengerti bahwa yang paling sering muncul dalam pertengkaran itu ya egois dan emosi. Suatu hal yang kecil bisa jadi besar karena keegoisan seseorang. Padahal sih dibawa santai saja malahan enak hahaha.Esensi dari mencintai itu sangat lah sederhana, karena kita cukup menerima “dia” apa ada nya dan “dia” menerima kamu apa ada nya. Yang benar adalah kita saling menjaga dan memberikan yangg terbaik menurut masing-masing. Dan kita melakukan hubungan timbal balik, dan kita akan merasakan hubungan yg lain daripada yg lain. Wow sebuah inti hubungan yang sederhana tetapi susah untuk dilakukan mengingat emang uda takdir kalo susah menyatukan isi dua kepala. Tapi kalo yang namanya niat baik yah dijalanin aja. ^_^
Gimana ciri-ciri orang dewasa dalam berpacaran? Nah ini saya ambil dari rubrik-cinta.blogspot.com :
Ciri-ciri dari cinta yang dewasa antara lain :

* Sabar, lemah lembut dan penyayang
* saling mendahulukan dalam memberi hormat
* bisa mengendalikan keinginan seks
* murah hati dan tidak egois
* tidak membenarkan diri
* saling mengerti dan toleransi
* saling percaya satu sama lain
* mudah memaafkan kesalahan
* rela berkorban untuk pasangan
* jujur dan terbuka satu sama lain
* menerima apa adanya
* menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan masing-masing
* berpikir untuk masa depan
* rasa cinta dalam dan bertahan lama sebagai saling mengasihi
Berbeda dengan cinta yang dewasa, cinta yang bersifat labil sebagai representasi dari Cinta Eros (Cinta Birahi) adalah antara lain :

* menggebu-gebu/menonjol dalam hal pikiran tentang seks
* saling menonjolkan diri sebagai yang harus diutamakan
* egois
* mudah marah
* pendendam dan mengungkit-ungkit kesalahan
* menuntut perlakuan istimewa
* mudah curiga dan cemburu
* membenarkan diri
* suka berhitung dalam jasa masing-masing
* tidak jujur
* sering berpikir untuk kenikmatan sesaat
* api cinta sangat mudah padam berganti dengan kebencian
Widiiiihhhh lengkap banget khan. Emang sih sebuah hubungan itu diawali dengan cinta yang memandang penampilan dulu. tapi kalo udah dewasa semua itu bergeser karena yang dibutuhkan orang dewasa itu lebih drai penampilan tapi sebuah kenyamanan dan kepribadian menarik. Saya mencontohkan diri saya sendiri yang merasa kurang cantik (hahaha) tapi dapet pacar hahaha. Saya bertanya pada pacar kenapa menyukai saya, dia bilang karena kamu menyenangkan. Apapun yang saya miliki dan lakukan itu sudah sempurna buat dia. Widiiihhh lebaaayyy tapi cukup nancep di otak saya.
Intinya sih ketika kita nyaman dengan diri sendiri maka orang lain pun akan nyaman dengan kita. Semua yang kita rasakan sekarang atau bentuk pemikiran sekarang memang terbentuk dari masa lalu. Tetapi masa lalu itu cukup menjadi guru supaya kita belajar memperbaiki diri. Yang paling penting adalah kita tidak melupakan sisi spiritual kita aja. Percaya atau tidak dengan menebalkan iman kita jauh membuat kita lebih dewasa dan sabar daripada segudang pengalaman yang kita rasakan. Semakin kita mencintai pencipta kita, semakin kita menghargai hidup kita dan semakin kita menghargai apa yang kita miliki. Termasuk menghargai orang-orang yang paling kita sayang.

Well ini sekelumit olah pikir dan renungan saya dalam rangka menyambut bertambahnya usia saya dan bertambahnya tanggung jawab saya terhadap hidup saya. Semoga saya menjadi lebih dewasa dalam segala hal dan semakin sukses dalam hal apapun yang saya perbuat. Pastinya ibadah tambah lancar dan diet pun lancaaarr hahaha.

Artikel ini di copas dari blog alyalicious<== Maaf banget dah copas artikel bagus ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo Ikutan PTC